Friday 8 October 2010

Perseus

Perseus adalah suami dari Andromeda, merupakan legenda dari Mikene dan Dinasti Perseid. Perseus merupakan pahlawan pertama dalam mitologi Yunani yang telah mengalahkan berbagai monster yang dikirim oleh dewa-dewa
olimpus. Perseus juga merupakan pahlawan Yunani yang
telah berhasil membunuh Gorgon, Medusa dan merebut
Andromdeda dengan menyelamatkannya dari Monster laut
yang dikirim oleh Poseidon dewa laut, pada saat Andromeda
dijadikan korban persembahan oleh ibunya Ratu Kassiopeia


Kehidupan

Perseus adalah anak dari Danae, putri dari raja Akrisios di Argos. Menurut ramalan, Akrisios akan dibunuh oleh cucunya sendiri, oleh karena itu, Akrisios mengurung Danae di
menara supaya tidak melahirkan anak. Namun Zeus
mendatangi Danae dalam bentuk pancuran dan
menghamilinya sampai Danae melahirkan Perseus.
Mengetahui bahwa putrinya hamil, Akrisios memasukkan
Danae dan Perseus ke dalam sebuah peti dan menghanyutkan mereka ke laut. Peti itu terdampar di pulau Serifos, tempat mereka
diselamatkan oleh nelayan bernama Diktis, yang merupakan
saudara Polidektes, raja Serifos. Di sana Perseus dibesarkan.
Lama-kelamaaan, Polidektes jatuh cinta pada Danae namun
selalu dihalang-halangi oleh Perseus. Akhirnya Polidektes
menyusun rencana untuk menyingkirkan Perseus. Polidektes mengadakan pernikahan dan tamunya harus
membawa hadiah. Namun Perseus datang tanpa membawa
apa-apa sehingga Polidektes menyebut Perseus nelayan yang
malas dan miskin. Perseus marah dan menyatakan bahwa
dia mampu membawakan benda apapun untuk Polidektes,
maka Polidektes pun menyuruh Perseus membawakan kepala Medusa. Perseus pun berkelana mencari sarang Medusa. Di tengah
perjalanannya, dia didatangi oleh dewi Athena (atau mungkin bersama Hermes), yang memberitahunya untuk mencari para nimfa utara, karena mereka akan memberi Perseus senjata
untuk mengalahkan Medusa. Yang mengetahui keberadaan
para nimfa hanyalah para Graiai, maka Perseus langsung berangkat menuju kediaman para Graiai. Di tempat Graiai, Perseus merebut satu-satunya bola mata
mereka. Setelah mereka memebritahu tempat para nimfa,
Perseus mengembalikan lagi bola mata itu. Perseus
mendatangi tempat para nimfa, yang memberi Perseus
berbagai peralatan, di antaranya adalah sandal bersayap,
kantung penyimpanan, helm kegelapan, perisai cermin, pedang. Setelah memperoleh semua peralatan itu, Perseus langsung
terbang menuju sarang para Gorgon. Ketika Perseus tiba, para Gorgon sedang tertidur, Perseus mendekati Medusa
sambil melihat dari cermin di persainya supaya tidak berubah
menjadi batu. Perseus lalu memenggal kepala Medusa
dengan pedangnya dan memasukkan kepala Medusa ke
dalam kantungnya. Para Gorgon yang lain (Stheno dan Euriale) terbangun namun tak melihat Perseus karena sang pahlawan telah memakai helm kegelapan. Dalam perjalanannya kembali ke Serifoes, Perseus
mengalami beberapa petualangan, antara lain mengubah Atlas menjadi batu, menyelamatkan Andromeda dari monster laut kiriman Poseidon, dan bertarung degan Finius, lelaki yang juga menyukai Andromdea. Setelah kembali ke Serifos, Perseus mengubah Polidekets
dan anak buahnya menjadi batu. Perseus lalu memberikan
kepala Medusa pada Athena, yang kemudian memasangnya
pada Aegis. Tidak lupa Perseus juga mengembalikan semua
peralatannya. Perseus, bersama Danae dan Andromeda, lalu kembali
Argos. Akrisios, yang ketakutan, langsung kabur dari Argos
sebelum Perseus tiba. Dalam sebuah perlombaan di Larissa, Perseus melempar cakram. Secara tidak sengaja, cakram itu
menghantam kepala (dalam versi lain kaki) seorang pria tua,
yang ternyata adalah Akrisios.

Khrisaor

Dalam mitologi Yunani, Khrisaor (Yunani: Χρυσάω, "senjata emas") adalah saudara Pegasus. Khrisaor adalah anak Poseidon dan Medusa. Khrisaor digambarkan sebagai pemuda atau raksasa atau babi bersayap. Khrisaor muncul dari leher Medusa setelah Perseus memenggal kepala Medusa sedangkan Pegasus lahir dari darah Medusa. Khrisaor menajdi raja di Semenanjung Iberia yang meliputi (Andorra, Gibraltar, Spanyol dan Portugal). Khrisaor memiliki satu orang anak, Geryon, dari hubungannya dengan Kallirrhoe, anak Okeanos.

Pegasus

Dalam mitologi Yunani, Pegasus (Yunani: Πήγασος (Pégasos)) adalah seekor kuda bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa. Poseidon memperkosa Medusa sehingga Athena mengubah Medusa menjadi monster. Suatu hari Perseus, dengan dibantu oleh Athena, berhasil memnggal kepala Medusa, dan dari darah Medusa terlahir Pegasus. Pegasus membantu Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan bangsa Amazon. Suatu ketika, Bellerofon mencoba menerbangkan pegasus ke
Olympus sehingga para dewa menghukumnya dan
menjatuhkan Bellerophon dari Pegasus. Sejak saat itu,
Pegasus menjadi pembawa petir untuk Zeus. Kata "pegasus” kini digunakan untuk merujuk kepada segala macam kuda bersayap secara umum.


Etimologi

Penyair Hesiod menghubungkan nama Pegasus dengan kata untuk "mata air", pēgē: " pegai Okeanos, dimana Okeanos dilahirkan;" tetapi, asal usul nama pegasus kemungkinan berasal dari kata dari Bahasa Luvian: pihassas, bermakna
"petir".


Pegasus dan mata air

Dimanapun pegasus menghentakan kakinya ke bumi,
munculah sumber mata air. Salah satunya adalah di Gunung Helikon, yang disebut Hippokrene ("mata air kuda"), dan Poseidon memerintahkan gunung tersebut agar tidak membengkak dengan nyanyian Muse; sementara mata air lainnya ada di Troezen. Hesiod menggambarkan bahwa Pegasus sedang minum dengan tenang di salah satu mata air
ketika Bellerophon menangkapnya. Hesiod juga menyebutkan bahwa Pegasus membawakan petir Zeus.

Thursday 7 October 2010

Medusa

Dalam mitologi Yunani, Medusa (Bahasa Yunani: Μέδουσα (Médousa), berarti "penjaga" atau "pelindung") adalah
seorang wanita cantik dengan ular sebagai rambutnya. Siapapun yang menatap langsung pada matanya akan
berubah menjadi batu. Medusa tewas di tangan Perseus, yang kemudian menggunakan kepalanya sebagai senjata
sebelum diberikan kepada Athena untuk ditempatkan pada perisai Aegis


Dalam mitologi

Tiga Gorgon (Medusa, Stheno dan Euryale) adalah anak dari dewa laut kuno Forkis dan adiknya Keto. Stheno dan Euryale diceritakan sebagai makhluk abadi sedangkan Medusa tidak.
Oleh karena itu, Medusa dapat dibunuh oleh Perseus. Medusa pada awalnya adalah seorang perawan cantik dan
merupakan pendeta wanita di kuil milik Athena. Namun suatu ketika ia diperkosa oleh Poseidon di dalam kuil Athena. Hal ini membuat Athena marah, ia pun mengubah rambut
Medusa menjadi ular dan mengutuk Medusa sehingga
siapapun yang melihat matanya, akan menjadi batu.


Kematian

Medusa dibunuh oleh Perseus atas perintah Raja Polidektes
dari Serifus yang meminta kepala Medusa sebagai hadiah.
Dengan bantuan dari Athena dan Hermes, yang memberinya sandal bersayap, Helm gaib, pedang, dan perisai cermin, Perseus berhasil melaksanakan tugasnya. Perseus
membunuh Medusa dengan cara melihat bayangan Medusa
di cermin agar Medusa tidak mengubahnya jadi batu lalu
Perseus memnggal kepala Medusa. Kemudian dua makhluk
keluar dari tubuh medusa : Pegasus dan Khrisaor. Selama beberapa waktu, Perseus menggunakan kepala
Medusa sebagai senjata. Lalu kemudian kepala itu
diserahkan kepada Athena untuk kemudian dipasang pada
perisai Aegis

Kaisar Xuantong

Pǔyí (Hanzi tradisional: 溥儀; Hanzi sederhana: 溥仪) (7 Februari 1906 - 17 Oktober 1967) adalah kaisar kedua belas dinasti Qing yang juga kaisar terakhir Tiongkok yang memerintah dari tahun 1908 sampai 1924. Kakeknya bernama Yihuan adalah anak ketujuh dari kaisar Daoguang dan ayahnya Zaifeng adalah adik dari Kaisar Guangxu. Setelah kematian kaisar Guang Xu, saat PuYi berumur 2
tahun, dia diangkat menjadi kaisar dengan nama kekaisaran
Xuan Tong. Pada masa pemerintahannya, Dr. Sun Yat Sen melakukan revolusi pada tahun 1911 dan mengakhiri zaman
kekaisaran Tiongkok yang telah ada selama lebih dari 2000 tahun. Setelah revolusi, PuYi masih ijinkan untuk tinggal
didaerah kekaisaran (sekarang disebut Kota Terlarang dan menjadi objek wisata). PuYi juga pernah diangkat menjadi
pemimpin tertinggi di negara Manchu (Man Zhou Guo), sebuah negara boneka buatan Jepang yang merupakan wilayah Tiongkok dan berbatasan dengan Russia, Tiongkok, Korea Utara dan Mongolia. Setelah kekalahan Jepang pada perang dunia kedua, Uni Soviet menguasai wilayah Manchu dan kemudian menangkap PuYi di bandara penerbangan
disaat PuYi berusaha kabur ke Jepang. PuYi ditahan selama 5
tahun dan kemudian dikirim balik ke Tiongkok pada tahun
1950. Sekembalinya di Tiongkok, PuYi mengakui
kesalahannya dan menyatakan penerimaannya terhadap
pembaharuan, pendidikan dan revolusi sehingga pada tahun 1958 PuYi dibebaskan oleh pemerintahan Tiongkok dan saat
itu PuYi yang sebelumnya adalah kaisar kemudian menjadi
rakyat biasa. Dia meninggal karena sakit pada umur 61