Pada siang hari tanggal 18 April 1945, saat pasukan Amerika bergerak memasuki pinggiran kota Leipzig, Wakil
Walikota serta Stadtkämmerer (Bendahara) Leipzig yang bernama Dr. Ernst
Kurt Lisso beserta istrinya Renate Stephanie Lisso (née Lübbert) dan
putri mereka yang berusia 20 tahun Regina Lisso melakukan bunuh diri
secara berbarengan di Neues Rathaus (Aula Kota Baru). Bunuh diri tersebut dilakukan dengan menggunakan kapsul sianida.
Dengan melihat pada topi serta pita lengannya, diketahui bahwa Regina
Lisso merupakan pekerja Deutsches Rotes Kreuz (Palang merah Jerman) pada saat kematiannya, sementara ayahnya sendiri telah menjadi anggota Partai Nazi dari sejak tahun 1932.
Tidak kalah dengan wakilnya, Oberbürgermeister (Walikota) Leipzig Alfred
Freyberg juga bunuh diri bersama dengan istri serta putrinya di tempat
yang sama dan tanggal yang sama. Ikut pula piknik ke akherat bersama
mereka puluhan orang anggota Volkssturm lokal! Freyberg bernama
lengkap Bruno Erich Alfred Freyberg, kelahiran 12 Juli 1892 di arsleben
bei Halberstedt/Sachsen-Anhalt. Selain sebagai Oberbürgermeister, dia
juga rangkap jabatan sebagai Ministerpräsident a.D., plus mempunyai
pangkat di SS (Gruppenführer) serta Angkatan Darat (Leutnant der Reserve
a.D.)!
Mayat keluarga Lisso tak tersentuh selama setidaknya dua hari. Foto-foto
di atas, yang diambil oleh Margaret Bourke-White (fotografer untuk US
Army Signal Corps) diambil tanggal 20 April 1945.
Foto-foto ini kemudian nongol di majalah LIFE pada tahun 1945
sebagai bagian dari seri foto yang mendokumentasikan fenomena bunuh diri
massal yang terjadi di Jerman seiring dengan mendekatnya peperangan
pada Aus der Traum (game over). Baik Bourke-White maupun LIFE sama-sama
tak menikmati hak cipta atas foto-foto tersebut (juga foto-foto Perang
Dunia II lainnya yang dihasilkan oleh sang fotografer perempuan itu!).
Ini karena dia bekerja untuk US Army Signal Corps, sehingga hasil
karyanya digolongkan sebagai properti dari Pemerintah Amerika Serikat
dan, karenanya, selalu menjadi hak milik publik/bersama.
Keluarga Lisso (Ernst, Renate, Regina) yang bunuh diri bareng di satu
ruangan. Selembar kertas yang tersimpan di lantai adalah catatan
perpisahan yang sengaja diletakkan dengan cermat agar memudahkan dia
ditemukan!
Dr. Ernst Kurt Lisso yang tergeletak mati di meja kerjanya. Di
bahunya terselip kartu keanggotaan Partai Nazi. Bila anda perhatikan,
posisi tubuhnya tidak sama antara beberapa foto. Ini disengaja oleh sang
fotografer demi memudahkan dia untuk mengambil posisi memotret yang
tepat! Kotak penyimpan kapsul sianida bisa kita lihat dalam foto di
atas, yang berada di ujung meja sebelah kanan Lisso
Mayat Regina Lisso, putri dari Ernst Lisso. Dia adalah seorang perawat DRK (Deutsches Rotes Kreuz)
Volksturm-Kreisstabsführer-Bataillonsführer bernama Kurt Walter
Dönicke dari Leipzig ini tampaknya merupakan pengagum berat dari Adolf
Hitler, sampai-sampai saat bunuh diri pun (18 April 1945) poster besar
Sang Führer ikut tergeletak di sampingnya! Di beberapa buku dan website
dia disebutkan sebagai Gauleiter, SA-Sturmbannführer, jenderal
Wehrmacht, SS, dan sebangsanya (foto ini sangat terkenal,
sodara-sodara!). Cukuplah bahwa dia adalah perwira Volkssturm dengan
melihat pita lengan di tangannya yang bertuliskan "Deutscher Volkssturm
Wehrmacht"
No comments:
Post a Comment