Thursday 5 May 2011

Fenomena nama Kate Middleton

Nama adalah doa, begitu banyak orang berkata. Namun adakalanya sebuah nama justru membawa petaka. Seperti yang terjadi pada seorang perempuan asal Concord, Massachusetts, Amerika Serikat. Hanya gara-gara memiliki nama sama dengan istri Pangeran William, akun Facebook milik Middleton beberapa waktu lalu diblokir oleh perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut. (Foto: Foto: AP Photo/ Charles Krupa)


Album Keluarga Osama bin Laden

Osama bin Laden tewas dalam penyergapan di luar Kota Islamabad, Pakistan, pekan lalu. Pria 54 tahun itu selama 10 tahun terakhir menjadi buronan AS dan sekutu-sekutunya karena terlibat sejumlah aksi terorisme. Osama terlahir dengan nama Usamah bin Muhammad bin Awwad bin Ladin di Jeddah, Arab Saudi, 10 Maret 1957. Pemimpin Al Qaeda ini adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara dari Mohammed bin Laden, salah satu orang paling kaya di Arab Saudi.



Osama Bin Laden (dalam lingkaran) bersama 22 saudaranya waktu berlibur ke Swedia tahun 1971. Osama saat itu berusia 14 tahun.

Lukisan Mohammed bin Laden, seorang miliuner yang sekaligus ayah Osama. (Koleksi foto keluarga Omar bin Laden)


 

Fatima (anak ke-8 Osama), Sa'ad, Omar, Mohammed, Osman, dan Abdul Rahman (anak ke-2 Osama).





Osama bin Laden ketika berusia 16 tahun pada 1973. (Koleksi foto keluarga Omar bin Laden)


 



Putra Osama, Omar Bin Laden, bersama istrinya, Zaina yang dulu dikenal sebagai Jane Felix - Browne.


 
Sa'ad (anak ke-3 Osama), Osman (anak ke-5 Osama), Mohammed bin Laden (anak ke-7 Osama). 

Festival Rongali Bihu di India








Rongali Bihu adalah sebuah festival masyarakat Assam, India, yang diselenggarakan untuk menandai tahun baru tradisional Assam dan untuk menyambut datangnya musim semi. Dalam festival ini, sejumlah umat melakukan berbagai macam tarian ritual. Pertarungan gajahpun menjadi salah satu agenda acara yang tak mungkin dilewatkan. (Foto: AP Photo/ Anupam Nath)






Seorang umat Hindu dipasangi kait pada punggungnya saat perayaan festival Rongali Bihu di Boko sekitar 70 kilometer sebelah barat Gauhati, India, Rabu (20/4). Foto: AP Photo/ Anupam Nath






Seorang umat Hindu melakukan tarian ritual saat perayaan festival Rongali Bihu di Boko sekitar 70 kilometer sebelah barat Gauhati, India, Rabu (20/4). Foto: AP Photo/ Anupam Nath

 

Sejumlah gajah turut ambil bagian dalam perayaan festival Rongali Bihu di Boko sekitar 70 kilometer sebelah barat Gauhati, India, Rabu (20/4). Foto: AP Photo/ Anupam Nath



Sejumlah penari membawakan tari Bihu saat pembukaan festival Rongali Bihu di Gauhati, India, Kamis (14/4). Foto: AP Photo/ Anupam Nath



Seorang umat Hindu tergantung dengan kait menembus punggungnya saat perayaan festival Rongali Bihu di Boko sekitar 70 kilometer sebelah barat Gauhati, India, Rabu (20/4). Foto: AP Photo/ Anupam Nath


 

Sepasang gajah saling bertarung saat perayaan festival Rongali Bihu di Boko sekitar 70 kilometer sebelah barat Gauhati, India, Rabu (20/4). Foto: AP Photo/ Anupam Nath

bunuh diri karena sangat ingin sekolah

Ingin menangis rasanya membaca berita yang di sebuah website stasiun tv swasta; seorang anak kecil yang bunuh diri karena sangat ingin sekolah. Terkadang kita lupa kesenjangan sosial (red:kemiskinan) bisa berdampak sedemikian buruknya. Bagaimana tidak, seorang anak kecil berusia 11 tahun, Muh,basir memutuskan bunuh diri setelah beberapa hari terus menerus menuntut pada orang tua untuk disekolahkan. 

Disaat justru anak anak lain membuat orang tuanya bersedih dan susah karena malas dan "membenci" sekolah, walaupun nyaris semua kehendak mereka dipenuhi dan disekolahkan di sekolah bergengsi, bocah ini malah sedemikian bersedihnya karena tidak bisa sekolah hingga memutuskan untuk mengakhiri hidup. 

semua karena kita lupa,

Kita lupa bahwa sekian ratus ribu yang kita habiskan unt bisa makan disebuh resto bergengsi, hanya unt mencari suasana berbeda dan prestisi, adalah setara dengan jumlah pedapatan sebulan sorang bapak di pasaman dengan tanggungan sekian orang untuk bisa bertahan hidup.

Kita lupa bahwa disaat kita menyempatkan diri liburan ke negri atau benua lain untuk menghabiskan liburan tiap bulan, ada anak anak yang bekerja di waktu luang mereka di pasar2 atau pabrik2 untuk pengisi liburan.

Kita lupa disaat kita malas dan rasanya muak dengan sekolah, atau pendidikan yang kita geluti ada anak anak di luar sana yang hanya bisa menyebut sekolah itu sebagai impian, namun, bagaimanapun tentu kita tidak berharap diingatkan mengenai fakta ini dengan cara setragis itu.

Metrotvnews.com, Jakarta: Nasib tragis menimpa Muhammad Basir. Anak berusia 11 tahun itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di sebuah gerobak rokok kosong yang ada di kawasan pasar.

Putra pasangan Gilik dan Ade itu menghabisi hidupnya diduga karena keinginannya untuk melanjutkan sekolah tidak dapat dipenuhi oleh kedua orang tuanya.

Sejumlah teman korban tidak kuasa menahan kesedihan, saat menyaksikan sahabatnya Basir, telah terbujur kaku.

Menurut warga, sebelum Basir tewas, ia kerap meminta kepada kedua orangtuanya agar mendaftarkan dirinya ke salah satu sekolah dasar. Namun karena terbentur biaya, kedua orangtua Basir hanya bisa pasrah dan membiarkan putranya tak bersekolah.



sesudah ini, semoga tidak ada basyir kecil yang lain