Wednesday 22 September 2010

Cara Mengukur IQ Bayi

Tes IQ biasanya digunakan
untuk mengetes
tingkat kecerdasan
seseorang dan
sudah mulai
dilakukan pada anak usia sekolah.
Tapi ternyata tes IQ
juga bisa dilakukan
pada bayi.
Bagaimana caranya? Ada banyak faktor yang dapat menentukan tingginya tingkat
kecerdasan atau IQ (Intelligence Quotient) pada anak, antara
lain gen, usia ibu saat melahirkan, ASI, mendengarkan musik
sejak dalam kandungan dan video pendidikan untuk bayi. Dengan melakukan tes IQ sejak bayi, orangtua bisa menilai
kemampuan kognitif anak sejak dini. Tapi untuk mengukur
tingkat kecerdasan yang sebenarnya, orangtua harus
menunggu sampai anak mendekati usia sekolah, sekitar 5
tahun. Dilansir dari Livestrong, Rabu (22/9/2010), berikut beberapa
tes yang dapat dilakukan untuk mengukur IQ bayi:
1. Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)
Menurut Brainy Child website, Wechsler Intelligence Scale
dapat mengukur kecerdasan anak. Tes Wechsler bisa
diberikan untuk anak usia 6 bulan ke atas. Tes ini dapat
dilakukan tanpa membaca atau menulis. Pada tes Wechsler, anak diukur kemampuan pemahaman
verbal, penalaran perseptual, pengolahan kecepatan dan
memori, antara lain dengan mengumpulkan balok, angka
atau gambar dalam pola menurut model atau meminta
mengulangi kata-kata yang diucapkan oleh penguji. WISC digunakan tidak hanya sebagai tes kecerdasan, tetapi
juga sebagai alat klinis. Banyak praktisi kesehatan
menggunakannya untuk mendiagnosis gangguan hiperaktif
(ADHD) dan ketidakmampuan belajar pada
2. Tes IQ Fisher-Price
Perusahaan mainan Fisher-Price mengembangkan tes
kecerdasan untuk bayi. Dorothy Einon, komisaris Fisher-Price
sekaligus profesor psikologi di University of London
mengembangkan tes ini untuk bayi berusia 6 bulan sampai 1
tahun. Pada tes ini, diberikan 10 pertanyaan untuk orangtua, yang
dapat membantu menentukan bagaimana perkembangan
kecerdasan bayinya dibandingkan dengan kecerdasan bayi
rata-rata. Dalam tes tersebut, orangtua diminta untuk menilai perilaku
bayi, seperti bagaimana bayinya bermain dengan boneka
beruang, apakah sang bayi dapat memainkan jenis permainan
tertentu dan bagaimana bayi menanggapi jika namanya
dipanggil.
3. Bayley Scales of Infant Development (BSID)
Bayley Scales of Infant Development (BSID) secara luas
digunakan untuk menilai perkembangan balita. Menurut
Healthline.com, BSID digunakan untuk anak-anak dari usia 1
bulan sampai 42 bulan untuk mengukur kemampuan kognitif,
motorik (halus dan kasar), bahasa (reseptif dan ekspresif)
dan pengembangan perilaku balita. Bagian kognitif dari tes ini menilai kemampuan seperti
ketajaman sensori, memori belajar dan pemecahan masalah,
serta vokalisasi dan pembentukan konsep-konsep
matematika. Tes ini juga membantu mendiagnosa dan
mengobati balita dengan cacat pertumbuhan dan
keterbelakangan mental. Tes ini terdiri dari serangkaian tugas dan permainan yang
membutuhkan waktu antara 45-60 menit. Waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut kemudian
akan dikonversi dalam skala nilai dan skor komposit. Skor ini
digunakan untuk menentukan kinerja anak.

No comments:

Post a Comment